Persib Bandung yang kita banggakan akhirnya meraih angka perdana pada saat melakoni partai tandang setelah bermain imbang 1-1 dengan tuan rumah Sriwijaya FC dalam sebuah pertarungan yang bisa dikatakan penuh dengan arti-arti sebuah perjuangan.
Jelang pertandingan, seluruh komponen Persib Bandung terlihat solid meski faktor kelelahan pemain sempat membuat coach Jaya Hartono pusing tujuh keliling dan menjadikan membuat isu rotasi menjadi isu yang paling hangat di tubuh Persib.
Beberapa teman di komunitas ini bahkan berdebat sengit mengenai bagaimana rotasi harus dilakukan. Apakah menurunkan starter seperti biasa untuk kemudian melakukan rotasi di tengah-tengah pertandingan atau sejak menit awal menurunkan pemain yang memang jarang mendapat kesempatan menjadi starter.
Jawaban yang dinanti pun terkuak saat melihat Aji Nurpijal dan Wildansyah diturunkan. Beraksinya dua pemain dengan karakter bertahan tersebut langsung menyiratkan jika arsitek Maung Bandung Jaya Hartono akan menerapkan strategi bertahan. Sempat muncul ketakutan, apakah lini bertahan Persib mampu menahan gempuran tim tuan rumah yang diperkuat oleh pemain-pemain dengan naluri menyerang baik.
Benar saja, babak pertama Sriwijaya FC langsung melakukan serbuah ke jantung pertahanan Persib. Serangan bergelombang dilakukan oleh anak-anak Laskar Wong Kito melalui kaki trio penyerang mereka, Obiora, Gumbs dan Rivai. Belum lagi aksi individu Zah Rahan yang kerap merepotkan.
Namun barisan pertahanan Persib yang dikomandoi oleh Maman tampil menawan, serangan Sriwijaya selalu mentah, sekalinya mereka mampu menciptakan peluang, kiper tangguh asal Thailand Shintawechai selalu memberikan garansi rasa aman dengan menjaga gawangnya dengan baik. Sebaliknya Persib mengalami kesulitan dalam melakukan serangan balik karena duo Gonzales dan Budi Sudarsono selalu dalam pengawalan ketat dan jarang mendapat suplai bola karena gelandang Maung Bandung lebih memilih berkonsentrasi dalam bertahan.
Paruh pertama berakhir. Strategi Jaya Hartono yang ingin membuat bomber Sriwijaya frustrasi sepertinya berhasil. Tugas berikut Jaya di babak kedua adalah menyusun strategi serangan balik yang mumpuni.
Awal babak kedua pertandingan berjalan seperti halnya babak pertama. Sriwijaya mengurung Persib, tetapi ada perbedaan yang sangat terlihat dimana Suchao dan Hariono mulai berani naik ke atas untuk membantu serangan. Belum lagi aksi-aksi fantastis dari sektor sayap kiri sering dilakukan oleh Atep.
Permainan kemudian berjalan lebih menarik, Persib mulai mengimbangi tuan rumah, serangan-serangan Persib terlihat semakin berbahaya, dan lini belakang Sriwijaya mulai terlihat goyah.
Akan tetapi dalam sebuah serangan, Obiora lepas dari pengawalan Aji Nurpijal dan mengirimkan sebuah umpan akurat yang mampu ditanduk dengan sempurna oleh Gumbs untuk menaklukkan Sinthawechai dan mengubah skor menjadi 1-0 untuk keunggulan tuan rumah.
Meski tertinggal, mental pemain Persib layak diacungi jempol karena mereka tidak terlihat gugup atau hilang semangat, sebaliknya mental sebuah tim papan atas tetap diperlihatkan mereka. Lini belakang tetap terlihat solid dan barisan penyerang semakin tajam.
Airlangga Sucipto yang diturunkan di babak kedua memperlihatkan kualitasnya. Pemain yang bergabung dari Deltras tersebut sering melakukan pergerakan berbahaya dan merepotkan bek lawan sekaligus membuka peluang demi terciptanya gol, tetapi hal yang sangat dinanti oleh bobotoh tidak kunjung datang, bola terlihat akrab dengan tangan Ferry Rotinsulu ataupun tiang gawang.
Jerih payah armada Maung Bandung akhirnya terbayar. Sebuah tendangan bebas yang dieksekusi oleh Atep di menit 90 mengenai kepala Rene Martinez hingga mengoyak jala Sriwijaya. Kedudukan pun berubah 1-1 hingga wasit meniupkan peluit akhir tanda pertandingan usai.
Persib akhirnya memecahkan telur untuk meraih poin tandang setelah sebelumnya mencatat serangkaian hasil mengecewakan saat bermain di luar Bandung.
Keberhasilan Persib mencuri poin di kandang tim sekuat Sriwijaya patut diacungi jempol terlebih jika melihat jalannya pertandingan, Persib sebenarnya memiliki peluang untuk meraih angka penuh. Rasa percaya diri dan semangat para pemain dipastikan meningkat dan hal tersebut sangat dibutuhkan untuk melakoni partai-partai Persib selanjutnya.
Jelang pertandingan, seluruh komponen Persib Bandung terlihat solid meski faktor kelelahan pemain sempat membuat coach Jaya Hartono pusing tujuh keliling dan menjadikan membuat isu rotasi menjadi isu yang paling hangat di tubuh Persib.
Beberapa teman di komunitas ini bahkan berdebat sengit mengenai bagaimana rotasi harus dilakukan. Apakah menurunkan starter seperti biasa untuk kemudian melakukan rotasi di tengah-tengah pertandingan atau sejak menit awal menurunkan pemain yang memang jarang mendapat kesempatan menjadi starter.
Jawaban yang dinanti pun terkuak saat melihat Aji Nurpijal dan Wildansyah diturunkan. Beraksinya dua pemain dengan karakter bertahan tersebut langsung menyiratkan jika arsitek Maung Bandung Jaya Hartono akan menerapkan strategi bertahan. Sempat muncul ketakutan, apakah lini bertahan Persib mampu menahan gempuran tim tuan rumah yang diperkuat oleh pemain-pemain dengan naluri menyerang baik.
Benar saja, babak pertama Sriwijaya FC langsung melakukan serbuah ke jantung pertahanan Persib. Serangan bergelombang dilakukan oleh anak-anak Laskar Wong Kito melalui kaki trio penyerang mereka, Obiora, Gumbs dan Rivai. Belum lagi aksi individu Zah Rahan yang kerap merepotkan.
Namun barisan pertahanan Persib yang dikomandoi oleh Maman tampil menawan, serangan Sriwijaya selalu mentah, sekalinya mereka mampu menciptakan peluang, kiper tangguh asal Thailand Shintawechai selalu memberikan garansi rasa aman dengan menjaga gawangnya dengan baik. Sebaliknya Persib mengalami kesulitan dalam melakukan serangan balik karena duo Gonzales dan Budi Sudarsono selalu dalam pengawalan ketat dan jarang mendapat suplai bola karena gelandang Maung Bandung lebih memilih berkonsentrasi dalam bertahan.
Paruh pertama berakhir. Strategi Jaya Hartono yang ingin membuat bomber Sriwijaya frustrasi sepertinya berhasil. Tugas berikut Jaya di babak kedua adalah menyusun strategi serangan balik yang mumpuni.
Awal babak kedua pertandingan berjalan seperti halnya babak pertama. Sriwijaya mengurung Persib, tetapi ada perbedaan yang sangat terlihat dimana Suchao dan Hariono mulai berani naik ke atas untuk membantu serangan. Belum lagi aksi-aksi fantastis dari sektor sayap kiri sering dilakukan oleh Atep.
Permainan kemudian berjalan lebih menarik, Persib mulai mengimbangi tuan rumah, serangan-serangan Persib terlihat semakin berbahaya, dan lini belakang Sriwijaya mulai terlihat goyah.
Akan tetapi dalam sebuah serangan, Obiora lepas dari pengawalan Aji Nurpijal dan mengirimkan sebuah umpan akurat yang mampu ditanduk dengan sempurna oleh Gumbs untuk menaklukkan Sinthawechai dan mengubah skor menjadi 1-0 untuk keunggulan tuan rumah.
Meski tertinggal, mental pemain Persib layak diacungi jempol karena mereka tidak terlihat gugup atau hilang semangat, sebaliknya mental sebuah tim papan atas tetap diperlihatkan mereka. Lini belakang tetap terlihat solid dan barisan penyerang semakin tajam.
Airlangga Sucipto yang diturunkan di babak kedua memperlihatkan kualitasnya. Pemain yang bergabung dari Deltras tersebut sering melakukan pergerakan berbahaya dan merepotkan bek lawan sekaligus membuka peluang demi terciptanya gol, tetapi hal yang sangat dinanti oleh bobotoh tidak kunjung datang, bola terlihat akrab dengan tangan Ferry Rotinsulu ataupun tiang gawang.
Jerih payah armada Maung Bandung akhirnya terbayar. Sebuah tendangan bebas yang dieksekusi oleh Atep di menit 90 mengenai kepala Rene Martinez hingga mengoyak jala Sriwijaya. Kedudukan pun berubah 1-1 hingga wasit meniupkan peluit akhir tanda pertandingan usai.
Persib akhirnya memecahkan telur untuk meraih poin tandang setelah sebelumnya mencatat serangkaian hasil mengecewakan saat bermain di luar Bandung.
Keberhasilan Persib mencuri poin di kandang tim sekuat Sriwijaya patut diacungi jempol terlebih jika melihat jalannya pertandingan, Persib sebenarnya memiliki peluang untuk meraih angka penuh. Rasa percaya diri dan semangat para pemain dipastikan meningkat dan hal tersebut sangat dibutuhkan untuk melakoni partai-partai Persib selanjutnya.
JAYALAH SELALU PERSIB BANDUNG YANG KAMI BANGGAKAN
GUNAWAN
UNTUK
PERSIB BANDUNG
GUNAWAN
UNTUK
PERSIB BANDUNG
BACA JUGA ARTIKEL TENTANG VIKING: