Sejarah Persib Bandung

Sebelum bernama Persib, di Kota Bandung berdiri Bandoeng Inlandsche Voetball Bond (BIVB) pada sekitar tahun 1923. BIVB ini merupakan salah satu organisasi perjuangan kaum nasionalis pada masa itu. Tercatat sebagai Ketua Umum BIVB adalah Mr. Syamsudin yang kemudian diteruskan oleh putra pejuang wanita Dewi Sartika, yakni R. Atot.


Atot ini pulalah yang tercatat sebagai Komisaris daerah Jawa Barat yang pertama. BIVB memanfaatkan lapangan Tegallega didepan tribun pacuan kuda. Tim BIVB ini beberapa kali mengadakan pertandingan diluar kota seperti Yogyakarta dan Jatinegara Jakarta.

Pada tanggal 19 April 1930, BIVB bersama dengan VIJ Jakarta, SIVB (Persebaya), MIVB (sekarang PPSM Magelang), MVB (PSM Madiun), VVB (Persis Solo), PSM (PSIM Yogyakarta) turut membidani kelahiran PSSI dalam pertemuan yang diadakan di Societeit Hadiprojo Yogyakarta. BIVB dalam pertemuan tersebut diwakili oleh Mr. Syamsuddin. Setahun kemudian kompetisi tahunan antar kota/perserikatan diselenggarakan. BIVB berhasil masuk final kompetisi perserikatan pada tahun 1933 meski kalah dari VIJ Jakarta.

BIVB kemudian menghilang dan muncul dua perkumpulan lain yang juga diwarnai nasionalisme Indonesia yakni Persatuan Sepakbola Indonesia Bandung (PSIB) dan National Voetball Bond (NVB). Pada tanggal 14 Maret 1933, kedua perkumpulan itu sepakat melakukan fusi dan lahirlah perkumpulan yang bernama Persib yang kemudian memilih Anwar St. Pamoentjak sebagai Ketua Umum. Klub- klub yang bergabung kedalam Persib adalah SIAP, Soenda, Singgalang, Diana, Matahari, OVU, RAN, HBOM, JOP, MALTA, dan Merapi.

Persib kembali masuk final kompetisi perserikatan pada tahun 1934, dan kembali kalah dari VIJ Jakarta. Dua tahun kemudian Persib kembali masuk final dan menderita kekalahan dari Persis Solo. Baru pada tahun 1937, Persib berhasil menjadi juara kompetisi setelah di final membalas kekalahan atas Persis.

Di Bandung pada masa itu juga sudah berdiri perkumpulan sepak bola yang dimotori oleh orang- orang Belanda yakni Voetbal Bond Bandung & Omstreken ( VBBO). Perkumpulan ini kerap memandang rendah Persib. Seolah- olah Persib merupakan perkumpulan “ kelas dua “. VBBO sering mengejek Persib. Maklumlah pertandingan- pertandingan yang dilangsungkan oleh Persib dilakukan di pinggiran Bandung—ketika itu—seperti Tegallega dan Ciroyom. Masyarakat pun ketika itu lebih suka menyaksikan pertandingan yang digelar VBBO. Lokasi pertandingan memang didalam Kota Bandung dan tentu dianggap lebih bergengsi, yaitu dua lapangan dipusat kota, UNI dan SIDOLIG.

Persib memenangkan “ perang dingin “ dan menjadi perkumpulan sepakbola satu- satunya bagi masyarakat Bandung dan sekitarnya. Klub-klub yang tadinya bernaung dibawah VBBO seperti UNU dan SIDOLIG pun bergabung dengan Persib. Bahkan VBBO kemudian menyerahkan pula lapangan yang biasa mereka pergunakan untuk bertanding yakni Lapangan UNI, Lapangan SIDOLIG ( kini Stadion Persib ), dan Lapangan SPARTA ( kini Stadion Siliwangi ). Situasi ini tentu saja mengukuhkan eksistensi Persib di Bandung.

Ketika Indonesia jatuh ke tangan Jepang. Kegiatan persepakbolaan yang dinaungi organisasi lam dihentikan dan organisasinya dibredel. Hal ini tidak hanya terjadi di Bandung melainkan juga diseluruh tanah air. Dengan sendirinya Persib mengalami masa vakum. Apalagi Pemerintah Kolonial Jepang pun mendirikan perkumpulan baru yang menaungi kegiatan olahraga ketika itu yakni Rengo Tai Iku Kai.

Tapi sebagai organisasi bernapaskan perjuangan, Persib tidak takluk begitu saja pada keinginan Jepang. Memang nama Persib secara resmi berganti dengan nama yang berbahasa Jepang tadi. Tapi semangat juang, tujuan dan misi Persib sebagai sarana perjuangan tidak berubah sedikitpun.

Pada masa Revolusi Fisik, setelah Indonesia merdeka, Persib kembali menunjukkan eksistensinya. Situasi dan kondisi saat itu memaksa Persib untuk tidak hanya eksis di Bandung. Melainkan tersebar diberbagai kota, sehingga ada Persib di Tasikmalaya, Persib di Sumedang, dan Persib di Yogyakarta. Pada masa itu prajurit- prajurit Siliwangi hijrah ke ibukota perjuangan Yogyakarta.

Baru tahun 1948 Persib kembali berdiri di Bandung, kota kelahiran yang kemudian membesarkannya. Rongrongan Belanda kembali datang, VBBO diupayakan hidup lagi oleh Belanda ( NICA ) meski dengan nama yang berbahasa Indonesia Persib sebagai bagian dari kekuatan perjuangan nasional tentu saja dengan sekuat tenaga berusaha menggagalkan upaya tersebut. Pada masa pendudukan NICA tersebut, Persib didirikan kembali atas usaha antara lain, dokter Musa, Munadi, H. Alexa, Rd. Sugeng dengan Ketua Munadi.

Perjuangan Persib rupanya berhasil, sehingga di Bandung hanya ada satu perkumpulan sepak bola yakni Persib yang dilandasi semangat nasionalisme. Untuk kepentingan pengelolaan organisasi, decade 1950- an ini pun mencatat kejadian penting. Pada periode 1953-1957 itulah Persib mengakhiri masa pindah- pindah sekretariat. Walikota Bandung saat itu R. Enoch, membangun Sekretariat Persib di Cilentah. Sebelum akhirnya atas upaya R.Soendoro, Persib berhasil memiliki sekretariat Persib yang sampai sekarang berada di Jalan Gurame.

Pada masa itu, reputasi Persib sebagai salah satu jawara kompetisi perserikatan mulai dibangun. Selama kompetisi perserikatan, Persib tercatat pernah menjadi juara sebanyak empat kali yaitu pada tahun 1961, 1986, 1990, dan pada kompetisi terakhir pada tahun 1994. Selain itu Persib berhasil menjadi tim peringkat kedua pada tahun 1950, 1959, 1966, 1983, dan 1985.

Keperkasaan tim Persib yang dikomandoi Robby Darwis pada kompetisi perserikatan terakhir terus berlanjut dengan keberhasilan mereka merengkuh juara Liga Indonesia pertama pada tahun 1995. Persib yang saat itu tidak diperkuat pemain asing berhasil menembus dominasi tim tim eks galatama yang merajai babak penyisihan dan menempatkan tujuh tim di babak delapan besar. Persib akhirnya tampil menjadi juara setelah mengalahkan Petrokimia Putra melalui gol yang diciptakan oleh Sutiono Lamso pada menit ke-76.

Sayangnya setelah juara, prestasi Persib cenderung menurun. Puncaknya terjadi saat mereka hampir saja terdegradasi ke Divisi I pada tahun 2003. Beruntung, melalui drama babak playoff, tim berkostum biru-biru ini berhasil bertahan di Divisi Utama.

Sebagai tim yang dikenal tangguh, Persib juga dikenal sebagai klub yang sering menjadi penyumbang pemain ke tim nasional baik yunior maupun senior. Sederet nama seperti Risnandar Soendoro, Nandar Iskandar, Adeng Hudaya, Heri Kiswanto, Adjat Sudradjat, Yusuf Bachtiar, Dadang Kurnia, Robby Darwis, Budiman, Nuralim, Yaris Riyadi hingga generasi Erik Setiawan merupakan sebagian pemain timnas hasil binaan Persib.



BACA JUGA ARTIKEL TENTANG VIKING:

prestasi persib

Melihat rangkaian sejarah perjalanan Viking Persib Club

Skenario Perubahan Skuad Persib

Persib Raih Poin Berharga

Koran Bandung Ekspres Memusuhi bobotoh PERSIB

KLARIFIKASI VIKING JAKARTA

The jerk mania datang sembunyi2 pulang terbirit2

Permohonan Maaf Sang Manajer

Mengakali Kemungkinan Seret Dana Persib

VIKING SE-NUSANTARA PADATI JALAK HARUPAT

Dampak Stop APBD bagi Superliga Indonesia

KORBAN SUPPORTER ATAU SUPPORTER KORBAN?

mahiwal kabeh!!

GAMBAR




















VIDEO PERSIB






BACA JUGA ARTIKEL TENTANG VIKING:

Melihat rangkaian sejarah perjalanan Viking Persib Club

Skenario Perubahan Skuad Persib

Persib Raih Poin Berharga

Koran Bandung Ekspres Memusuhi bobotoh PERSIB

KLARIFIKASI VIKING JAKARTA

The jerk mania datang sembunyi2 pulang terbirit2

Permohonan Maaf Sang Manajer

Mengakali Kemungkinan Seret Dana Persib

VIKING SE-NUSANTARA PADATI JALAK HARUPAT

Dampak Stop APBD bagi Superliga Indonesia

KORBAN SUPPORTER ATAU SUPPORTER KORBAN?

mahiwal kabeh!!

mahiwal kabeh!!

Viking Persib ClubKejadian yang aneh-aneh memang sering terjadi di negara kita !!! bahkan imbasnya sampai ke dunia persepakbolaan kita.

Sepanjang pengetahuan saya mengenai sepak bola, ....... tidak ada yang namanya Supporter terbaik. Karena dalam dunia sepakbola, Supporter hanya merupakan Subjek,... bukan Objek. Jadi dalam hal ini, team sepakbolalah yang menjadi "Artisnya".

Tapi di negara kita, ..... beberapa Kelompok Supporter malah berlomba-lomba untuk menjadi "Artisnya", mereka malah berusaha memberikan hiburan melebihi
Team Sepak bolanya, bahkan dalam hal "Popularitas". Kelompok Supporter yang seperti ini, bahkan melupakan "Hakekatnya", sebagai pendukung dan penonton
sepakbola. Mereka secara emosional malah lupa untuk membangkitkan semangat
Timnya, karena sibuk mengutamakan misinya. Mereka lupa untuk menikmati "Indahnya" permainan sepakbola, Mereka lupa, Apa yang sebenarnya
mereka perjuangkan, Bahkan, .... mereka lupa, untuk tujuan apa mereka datang ke Stadion, karena mereka terlalu sibuk menampilkan nyanyian dan
tariannya, padahal pertandingan sepakbola di tengah lapangan sedang berlangsung.

Setahu saya, ..... di negara yang sepakbola sudah sangat maju dan memasyarakat, "Nyanyian" hanya di tujukan untuk memompa semangat juang para Pemain team kesayangannya. Supporter di Negara Eropa dan Amerika Latin
khususnya, tidak pernah melakukan "Tarian-tarian" anehnya selama pertandingan berlangsung. Mereka hanya melakukan Konfigurasi tangan dengan
tepukan-tepukan kompak, dan mengangkat tangannya sebagai sinyal kepada para pemain untuk terus berjuang selama di lapangan, dan itupun dilakukan hanya sekali-sekali, disesuaikan dengan situasi dan kondisi pertandingan.

Adakalanya kita harus bernyanyi, ... adakalanya kita harus menari, yang jelas jangan sampai dilakukan sepanjang pertandingan yang tengah
berlangsung.

Diluar semua itu, ..... apa perlu adanya pemilihan Kelompok Supporter terbaik? apa tujuannya? dan yang paling membingungkan, ..... APA
KRITERIANYA ????

Dari dulu, VIKING selalu mempertanyakan hal tersebut kepada pihak PSSI. Bukankah kita datang ke STADION untuk mendukung dan mencurahkan TOTALITAS
dan KECINTAAN kita kepada TEAM KESAYANGAN kita ? dan bukan untuk MENJADI yang TERBAIK serta mencari POPULARITAS. Kalau begini terus kondisi
Supporter di Indonesia, ........ bisa jadi POPULARITAS Tim Sepakbolanya, akan terlindas oleh POPULARITAS Supporternya. Sungguh kasihan Team
Sepakbola yang harus mengalami hal demikian, ....... amit-amit !!!

Selaku Supporter sejati, tampilah apa adanya, spontan dan berlandaskan rasa cinta terhadap Tim yang dibelanya. Peran Supporter adalah berusaha menjadi
PEMAIN KE-12. Dan kepada rekan-rekan sekalian, Tetaplah seperti itu!! jaga rasa 'Cinta" terhadap PERSIB, curahkan seluruh totalitas kalian hanya untuk
PERSIB, ketika memberi dukungan !!! dengan cara itu, IKATAN BATHIN antara SUPPORTER dan TEAM SEPAKBOLANYA pasti akan tercipta, dan itu sangat efektif
dalam mendongkrak MOTIVASI para PEMAIN.

Ketika Team kita MENANG, ..... kita pantas BERSORAK, ...... dan ketika Team kita KALAH, ...... kita pantas MENANGIS. Ketika Team kita BERJAYA, ......
kita Pantas MEMUJANYA, ........ dan ketika team kita TERPURUK, ..... Kita HARUS MENEMANINYA !!! itulah salah satu bentuk CINTA YANG TULUS, sesuatu yang tak dapat dibeli oleh apapun dan merupakan ANUGRAH dari TUHAN YME!!

Saya akan bertanya apakah KITA pantas menjadi yang TERBAIK ??, sedangkan Team yang kita Bela tidak meraih penghargaan apapun.



BACA JUGA ARTIKEL TENTANG VIKING:

Melihat rangkaian sejarah perjalanan Viking Persib Club

Skenario Perubahan Skuad Persib

Persib Raih Poin Berharga

Koran Bandung Ekspres Memusuhi bobotoh PERSIB

KLARIFIKASI VIKING JAKARTA

The jerk mania datang sembunyi2 pulang terbirit2

Permohonan Maaf Sang Manajer

Mengakali Kemungkinan Seret Dana Persib

VIKING SE-NUSANTARA PADATI JALAK HARUPAT

Dampak Stop APBD bagi Superliga Indonesia

KORBAN SUPPORTER ATAU SUPPORTER KORBAN?

mahiwal kabeh!!

KORBAN SUPPORTER ATAU SUPPORTER KORBAN?

Viking Persib ClubApa reaksi Anda saat bersantai menyaksikan berita di televisi lalu sejurus kemudian disuguhi informasi yang menyebutkan kelompok supporter tertentu mengamuk dengan melakukan pelemparan ke tengah lapangan dan melakukan pembakaran di beberapa titik di tribun stadion? Kaget atau malah berkata pada diri sendiri "ah Liga Indonesia, sudah biasa".

Belum selesai disana, esok harinya terbitlah berita di koran yang menyebutkan kelompok supporter tertentu mengamuk karena timnya kalah dan lain sebagainya yang tentu menyudutkan kelompok yang berulah itu. Adilkah? Mungkin ya, mungkin tidak.

Loh kok? sudah jelas mereka yang berbuat karena timnya kalah, supporter di Indonesia mana ada yang dewasa? Mungkin demikian pandangan masyarakat umum dan saya tidak dalam posisi untuk menyangkal hal itu, tetapi boleh kiranya saya mengungkapkan sudut pandang lain yang mungkin bodoh dan sangat sederhana, tetapi bukankah ide yang paling sederhana terkadang jawaban tepat?

Menurut saya sungguh picik jika kita sekadar menonton, mendengar atau membaca berita sebuah kerusuhan di tempat yang damai lalu dengan mudahnya menghakimi "ah payah ah, dasar supporter kampungan" (terlebih Anda adalah penggemar atau penggila sepak bola tetapi tidak pernah datang ke stadion alias terlalu senang dengan sepak bola luar negeri alias tidak suka atau mungkin tidak peduli dengan perkembangan sepak bola domestik).

Suka tidak suka, peristiwa pelemparan atau pembakaran di dalam stadion di Indonesia adalah cerita lama yang terus berulang-ulang bahkan sejak jaman kompetisi perserikatan dan galatama masih berjalan masing-masing. Terkait hal ini, tentu kita semua juga tahu bahwa berbagai usaha berbentuk himbauan kepada supporter agar berlaku tertib mungkin setiap tahun ada spanduk atau flyer yang dibagikan disekitar stadion. Lalu mengapa tidak ada perubahan? pasti ada yang salah disini.

Bukan saya mau bersikap sok tahu, tetapi saya ceritakan sedikit yang terjadi di stadion mungkin hampir di seluruh Indonesia:
1. Tahukah Anda jika banyak petugas keamanan yang datang ke stadion tetapi matanya tertuju kepada lapangan pertandingan dan bukan mengawasi penonton?
Ini sebetulnya kesalahan kecil, tetapi berdampak besar. Kenapa, karena sebetulnya saat petugas keamanan mengawasi supporter sepanjang pertandingan, maka letupan-letupan kecil yang ada bisa langsung terdeteksi.

2. Tahukah Anda ada larangan membawa air dalam kemasan (botol) tetapi banyak sekali pedagang yang berjualan air mineral dalam kemasan (botol) berkeliaran di areal tribun penonton?
Terkesan aneh, botol minuman tidak boleh masuk, tetapi pedagang bebas berkeliaran. Tanya kenapa?

3. Tahukah Anda jika tiket pertandingan biasanya di cetak lebih sedikit dari kapasitas stadion, tetapi banyak penonton tanpa tiket yang bisa masuk ke stadion dengan membayar sejumlah uang kepada oknum petugas yang berakibat sesaknya stadion bahkan bisa meluber ke sisi lapangan.
Ini fakta! silakan Anda bertanya kepada teman yang suka datang ke stadion, jawabnya pasti sama. Bagaimana kenyamanan menonton yang menjadi hak pemilik tiket akan tercipta jika hal seperti ini terus terjadi.

4. Tahukah Anda, ada pagar tinggi yang menjadi pemisah antara petugas keamanan dan penonton di stadion?
Jika terjadi suatu keadaan chaos karena segelintir orang yang terlihat adalah segerombolan kelompok supporter melawan sejumlah petugas keamanan saling serang.

5. Tahukah Anda, saya jarang sekali melihat petugas keamanan yang ditempatkan di areal supporter, jika sekalinya ada, jumlahnya tidak seimbang dengan jumlah supporter.
Percaya atau tidak, supporter memiliki kemampuan untuk menghancurkan tembok lantai stadion dan menjadikannya sebagai alat untuk menyerang. Percaya atau tidak juga, supporter juga sangat mudah untuk mengumpulkan beragam plastik dan kardus bekas yang ditinggalkan pedagang untuk dibakar.

Menilik lima hal yang saya sebutkan di atas sebetulnya peranan panpel dan petugas keamanan untuk menciptakan iklim stadion yang kondusif sebenarnya sangat dominan, JAUH LEBIH DOMINAN DIBANDING SUPPORTER ITU SENDIRI. Kenapa, karena jika di telusuri lebih dalam lagi supporter ternyata hanyalah korban dari sebuah sistem yang tidak dijalankan dengan baik atau jika mau lebih ekstrim kita katakan saja SISTEM YANG SALAH.

Salah bagaimana? Tentu salah..!!! petugas keamanan ada, sistem untuk masuk ke stadion yang memakai tiket sudah diterapkan tetapi, kok bisa ya oknum petugas disogok sehingga penonton tanpa tiket bisa masuk yang berakibat menonton tidak nyaman penuh sesak? kok bisa ya ada pedagang berkeliaran menjual hal-hal yang dilarang di pintu masuk stadion? kok bisa ya petugas keamanan yang ditempatkan di tribun penonton sedikit? padahal letupan kerusuhan itu biasanya berawal dari sana.

Kalau sudah membaca seperti ini, apa masih mau menyebut supporter biang kerok kerusuhan? saya sih lebih melihat supporter adalah korban dari sebuah sistem yang tidak berjalan mulus dan sistem inilah yang harus diperbaiki dan disorot habis-habisan, karena jika menyorot supporter saja, sekali lagi saya menilai supporter adalah korban.

Lalu bagaimana dengan oknum supporter? loh bukankah negara ini negara hukum? TEGAKAN HUKUM, TANGKAP PERUSUH, PROSES SESUAI DENGAN HUKUM YANG BERLAKU.

SEKALI LAGI SAYA TEKANKAN, SUPPORTER ADALAH KORBAN DARI SISTEM YANG TIDAK BERJALAN DENGAN BAIK...!!!


BACA JUGA ARTIKEL TENTANG VIKING:

Melihat rangkaian sejarah perjalanan Viking Persib Club

Skenario Perubahan Skuad Persib

Persib Raih Poin Berharga

Koran Bandung Ekspres Memusuhi bobotoh PERSIB

KLARIFIKASI VIKING JAKARTA

The jerk mania datang sembunyi2 pulang terbirit2

Permohonan Maaf Sang Manajer

Mengakali Kemungkinan Seret Dana Persib

VIKING SE-NUSANTARA PADATI JALAK HARUPAT

Dampak Stop APBD bagi Superliga Indonesia

KORBAN SUPPORTER ATAU SUPPORTER KORBAN?

mahiwal kabeh!!

Dampak Stop APBD bagi Superliga Indonesia

Persib BandungStop APBD bagi tim "plat merah" mulai diberlakukan musim depan, hal ini berarti klub tidak akan mendapat dana segar bantuan pemerintah seperti sebelumnya. Lalu apa yang akan terjadi? Hanya Tuhan, PSSI, dan Tim yang tahu, tapi boleh dong memprediksi sedikit.

Dengan berhentinya salah satu sumber uang (baca APBD), tim dituntut mencari uang sendiri. Mampukah? dalam hal ini Anda mungkin tidak setuju, tetapi saya akan berteriak lantang dan keras TIDAK. kenapa? bukankah kendati jarang berprestasi, sepak bola merupakan primadona olahraga di Indonesia? memang, tapi buying power penggemar sepak bola Indonesia tidaklah sehebat penggila sepak bola di luar negeri. Hal ini membuat jalannya mimpi industri sepak bola di Indonesia (baca komersialisasi) tersendat.

Jika hal itu benar adanya, tim akan kesulitan mendapatkan dana dari sisi komersial, sebagai contoh saja, jika ada salah satu merk terkenal mau mensponsori tim dengan harapan brand image merk tersebut akan meningkat untuk memperkuat penjualan, rasanya kurang rasional, mengingat merk tersebut untuk harga sepotong pakaiannya saja bisa berharga Rp. 500.000,- per potong. Apakah masyarakat kita mampu membeli kaos tim seharga itu? saya rasa belum (setidaknya saya yang belum sanggup hahaha).

Lalu bagaimana kompetisi berjalan? Hm... saya rasa ide pembagian wilayah akan sangat rasional, bila perlu kompetisi antar pulau terlebih dahulu, lalu sang jawara setiap pulau akan bertanding di tingkat nasional. Ini paling rasional, karena dengan dana tipis, tidak mungkin sebuah tim terus-terusan menyebrang pulau nun jauh disana demi sebuah pertandingan.

Itu baru dari sisi sistem kompetisi, lalu bagaimana dengan kontrak pemain? saya pikir akan sulit bagi pemain menerima kontrak sebesar yang mereka terima saat ini. Bayangkan saja, saat ini ukuran kontrak murah bagi pemain berada di kisaran Rp. 350jt, itu yang murah, untuk pemain level atas, kontraknya bisa mencapai dua kali lipat atau bahkan lebih. Itu untuk satu pemain coba di kalikan 24 pemain dalam satu tim, belum gaji pelatih, manajer, dan staff operasional lainnya. Jika masih seperti itu, dijamin klub bakalan bangkrut dalam dua bulan pertama operasional.

Jadi gimana dong? menurut saya kemungkinan besar pemain akan disodori kontrak dengan nilai yang jauh di bawah itu, jika tidak mau? ya sudah klub akan mencari pemain lain yang murah harganya dan tentu saja dengan kualitas yang seadanya. Lalu bagaimana nasibnya dengan pemain papan atas? ya take it or leave it, Anda bisa mencoba peruntungan Anda di tim kaya (kalau ada) atau pergi keluar negri. Keren juga kan Indonesia bisa disebut negara pengekspor pemain bola seperti Brasil dan Argentina. hehe...

Bagaimana dengan kualitas liga nantinya? ya kita penggemar sepak bola sepertinya harus puas dengan kualitas seadanya, karena banyaknya pemain murah dengan kualitas seadanya yang berlaga, jangan berharap yang muluk-muluk, seadanya saja.

Tapi ingat jika kondisi di atas benar-benar terjadi, maka yang muncul adalah sepak bola Indonesia akan kembali berada di dasar terbawah dan industri sepak bola benar-benar dimulai dari angka nol dan bisa membangun keatas dengan pondasi yang lebih hebat. Karena klub akan dipaksa memiliki manajemen yang hebat dan pengelolaannya pun tidak akan asal-asalan karena sedikit saja salah, maka mereka akan dengan mudah tergelincir dan tertinggal oleh tim lain yang memiliki manajemen mantap.

Bener ga ya begitu? au ah gelap , mungkin hanya kebodohan yang ditulis disini tetapi siapa tau benar karena terkadang ide yang paling sederhana adalah jawaban tepat.


BACA JUGA ARTIKEL TENTANG VIKING:

Melihat rangkaian sejarah perjalanan Viking Persib Club

Skenario Perubahan Skuad Persib

Persib Raih Poin Berharga

Koran Bandung Ekspres Memusuhi bobotoh PERSIB

KLARIFIKASI VIKING JAKARTA

The jerk mania datang sembunyi2 pulang terbirit2

Permohonan Maaf Sang Manajer

Mengakali Kemungkinan Seret Dana Persib

VIKING SE-NUSANTARA PADATI JALAK HARUPAT

Dampak Stop APBD bagi Superliga Indonesia

KORBAN SUPPORTER ATAU SUPPORTER KORBAN?

mahiwal kabeh!!

VIKING SE-NUSANTARA PADATI JALAK HARUPAT


Luarbiasa, mungkin tidak dapat di ungkapkan dengan kata-kata tentang atmosfer yg terjadi di stadion jalak harupat semalam. Ungkapan bahwa PERSIB Bandung milik jawabarat sepertinya harus lebih diperluas lagi, betapa tidak rombongan bobotoh nun jauh disana memadati stadion sijalak harupat semalam.

tercatat VIKING JABODETABEK + Banten yang datang dengan 40 bus, meskipun masing2x sub distrik berangkat masing2x seperti JAKARTA misal nya, panglima VIKING JAKARTA arya mengatakan mereka berangkat menggunakan 5 bus dari jakarta, biasanya kita berangkat 1 atau 2 bus..tapi mungkin karena ini merupakan pertandingan terakhir maka para anggota sangat antusias untuk hadir langsung di stadion JH.

rombongan terbesar adalah VIKING BOGOR yg berangkat menggunakan 20 bus, sisanya bekasi, tangerang dan depok...yang menarik adalah rombongan VIKING BEKASI salah satu sub distrik jabodetabek yg memiliki slogan GARIS KERAS BATAS PROVINSI, didalam bus mereka bernyanyi-nyanyi kira2x lirik nya seperti ini "Siapa Bilang Bekasi THE *** MANIA..BUKTINYA KAMI VIKING PERSIB CLUB setia mendukung PERSIB"

tercata pula distrik2 jawabarat yang berdatangan adalah : karawang, cikampek, cianjur, sukabumi, purwakarta, subang, tasikmalaya,sumedang, garut, ciamis, kuningan, majalengka. cirebon, indramayu dll

lalu untuk VIKING distrik luar propinsi jawa barat, purwokerto, brebes, cilacap, jogja, solo.

ketika pertandingan melawan persiwa Viking Jogja sempat diwawancarai oleh salah satu stasiun televisi lokal, mereka menempuh perjalanan menuju bandung menggunakan sepeda motor..

stadion si jalak harupat yang berkapasitas 40.000 penonton tidak cukup untuk menampung animo bobotoh PERSIB..sehingga jumlah bobotoh yang berada diluar stadion hampir 2 kali lipat dengan bobotoh yang berada didalam..bisa dibayangkan padat nya jalur bandung - soreang..hal ini pun membuat tim PERSIB BANDUNG kesulitan untuk memasuki areal stadion karena terjebak bottle neck di jalan nanjung..sehingga terpaksa tim berjalan kaki sejauh 1 km menuju stadion..

sayang nya dari sekian banyak cerita manis semalam ada berita duka dari VIKING KARAWANG,Andri "Bagong" meninggal dikarenakan kecelakaan yang terjadi di jl. cipatik - soreang..atas nama keluarga besar VIKING CYBER kami turut berduka cita yang sedalam-dalam nya.semoga arwah almarhum diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan AMIN..


BACA JUGA ARTIKEL TENTANG VIKING:

Melihat rangkaian sejarah perjalanan Viking Persib Club

Skenario Perubahan Skuad Persib

Persib Raih Poin Berharga

Koran Bandung Ekspres Memusuhi bobotoh PERSIB

KLARIFIKASI VIKING JAKARTA

The jerk mania datang sembunyi2 pulang terbirit2

Permohonan Maaf Sang Manajer

Mengakali Kemungkinan Seret Dana Persib

VIKING SE-NUSANTARA PADATI JALAK HARUPAT

Dampak Stop APBD bagi Superliga Indonesia

KORBAN SUPPORTER ATAU SUPPORTER KORBAN?

mahiwal kabeh!!

Mengakali Kemungkinan Seret Dana Persib

Persib BandungUntuk membangun tim yang besar tentu membutuhkan dana yang fantastis pula, gak percaya? percaya aja lah liat aja pos-pos pengeluaran tim, mulai dari pembiayaan pemain yang gajinya bisa melebihi gaji Walikota Bandung, hingga biaya perjalanan tim untuk mengarungi kerasnya kompetisi.

Fakta diatas harus ditampar oleh keputusan tidak diperbolehkannya dana APBD bagi sebuah tim Superliga Indonesia (silakan baca postingan Dampak Stop APBD Bagi Superliga Indonesia ). Lalu bagaimana bagi nasib tim-tim super liga? dari mana mereka mendapatkan dana jika memang benar adanya tim kurang memiliki daya tarik komersil terkait dengan kemampuan buying power yang lemah seperti yang disebutkan di dalam postingan sebelumnya?

Hm... sekali lagi ini hanya sebuah ide, tetapi berdasar pada sebuah perbincangan di Radio Bandung FM dalam acara Republik Bobotoh.
Saat itu, acara yang dibawakan oleh duo panglima Viking Persib Yana Bool dan Ayi Beutik, kedatangan tamu yang tidak lain adalah anggota DPR RI sekaligus caleg DPR RI; Happy Bone Zulkarnaen. Saat itu Bone mengeluarkan ide yang sedikit fantastis, masuk akal dan hebat. Apakah ide itu?

Bone mengusulkan agar Persib melakukan penggalangan dana melalui dana sukarela yang besarannya berkisar di angka Rp. 1.000,- sebuah nilai yang sangat kecil dan semua orang mampu mengeluarkan uang sebesar itu.

Masih dalam wawancara tersebut, Bone mengandaikan hanya 40 persen dari total 2.5 juta penduduk Kota Bandung yang ikut berpartisipasi, maka akan muncul uang sebesar 1 milyar rupiah per bulan! wow, angka yang sangat fantastis. Lalu bagaimana cara penggalangan dananya? menurutnya mudah saja, dana bisa digalang melalui sebuah tiket di loket PMI atau parkir misalnya dan si penyumbang ini bisa mendapat stiker.

Saya pikir Persib mampu menggalang dana yang lebih besar, karena bukan saja masyarakat kota Bandung, masyarakat JAWA BARAT mayoritas tentunya tidak akan keberatan karena terikat dalam emosional dan historis dan uang yang terkumpul pun akan lebih berlipat ganda.

Namun tanpa harus mengecilkan ide tersebut, saya tergelitik membayangkan mekanisme kerja, pengawasan dll yang tentu akan sulit mengawasi aliran dana tersebut.

Oleh karenanya terbesit ide lain yaitu Viking Persib Club sebagai kelompok terbesar supporter Persib Bandung dengan distrik yang tersebar di seluruh Jawa Barat dan Indonesia bahkan di luar negeri untuk melakukan penggalangan dana baik itu dari kauntungan merchandise atau menggalang dana sendiri dengan mengerahkan kekuatan distrik.

Lalu, dana yang terkumpul tersebut dibelikan saham PT. Persib Bandung, sehingga Viking walau nantinya sahamnya hanya minoritas, memiliki kekuatan pengawasan terhadap kinerja manajemen Persib. Jika terjadi kekacauan, Viking beserta bobotoh bisa melakukan kritik melalui dua jalur, yaitu jalur grass root dan jalur resmi. Sunggguh kekuatan yang mantap.


BACA JUGA ARTIKEL TENTANG VIKING:

Melihat rangkaian sejarah perjalanan Viking Persib Club

Skenario Perubahan Skuad Persib

Persib Raih Poin Berharga

Koran Bandung Ekspres Memusuhi bobotoh PERSIB

KLARIFIKASI VIKING JAKARTA

The jerk mania datang sembunyi2 pulang terbirit2

Permohonan Maaf Sang Manajer

Mengakali Kemungkinan Seret Dana Persib

VIKING SE-NUSANTARA PADATI JALAK HARUPAT

Dampak Stop APBD bagi Superliga Indonesia

KORBAN SUPPORTER ATAU SUPPORTER KORBAN?

mahiwal kabeh!!

Permohonan Maaf Sang Manajer

Persib BandungPada laga perdana Superliga Indonesia musim kompetisi 2009/10, Persib Bandung harus mengakui keunggulan tuan rumah Persiba Balikpapan yang tampil dihadapan puluhan ribu pendukungnya.

Tuan rumah membuka keunggulan pada menit ke-25 melalui Yoga Utama dan kembali mengoyak gawang Cecep Supriatna di babak kedua menit 59 melalui legiun asing mereka, Robertino Pugliara.

Kekalahan ini harus pula ditambah dengan derita lain yaitu dengan diusirnya gelandang tim nasional Hariono saat babak pertama mendekati akhir.

"Kami murni kalah, wasit memimpin dengan baik. Jalannya pertandingan menjadi kurang seimbang setelah Hariono dikeluarkan wasit," ujar H. Umuh sesaat setelah Persib mengalami kekalahan seperti yang di ucapkannya pada RRI Bandung.

"Andai saja Hariono masih berada di lapangan, cerita mungkin akan berbeda, tetapi inilah sepakbola."

"Saya memohon maaf kepada seluruh bobotoh karena gagal memberikan hasil terbaik, tetapi saya juga bangga kepada semangat anak-anak agar tidak kebobolan lebih banyak lagi."

Pertengahan pekan ini Persib Bandung akan melawat ke kandang PSM Makassar dan H. Umuh mengomentari pertandingan nanti.

"Pertandingan di Makassar akan berat. Pelatih harus jeli apalagi kita nanti akan bermain tanpa Hariono." ungkapnya mengakhiri.

PSM Makassar dilaga perdana mereka bermain imbang 1-1 melawan Sriwijaya Palembang pada sebuah pertandingan dimana wasit memberi hadiah tendangan penalti sebanyak dua kali bagi tim tim tuan rumah.


BACA JUGA ARTIKEL TENTANG VIKING:

Melihat rangkaian sejarah perjalanan Viking Persib Club

Skenario Perubahan Skuad Persib

Persib Raih Poin Berharga

Koran Bandung Ekspres Memusuhi bobotoh PERSIB

KLARIFIKASI VIKING JAKARTA

The jerk mania datang sembunyi2 pulang terbirit2

Permohonan Maaf Sang Manajer

Mengakali Kemungkinan Seret Dana Persib

VIKING SE-NUSANTARA PADATI JALAK HARUPAT

Dampak Stop APBD bagi Superliga Indonesia

KORBAN SUPPORTER ATAU SUPPORTER KORBAN?

mahiwal kabeh!!

The jerk mania datang sembunyi2 pulang terbirit2


The jeViking Persib Clubrk mania datang sembunyi2 dan pulang lari terbirit-birit sambil menangis minta perlindungan aparat, apakah itu yang disebut garis keras?

KLARIFIKASI VIKING JAKARTA

Koran Bandung Ekspres Memusuhi bobotoh PERSIB

Viking Persib Club
Setelah situs warga digital yang selalu menyoroti kesalahan2 VIKING kini,
Sebuah surat kabar yang entah sejak kapan mulai terbit di kota Bandung, membuat sebuah headline news yang bernada mendiskreditkan bobotoh PERSIB, meskipun tidak secara eksplisit tapi kata-kata tersebut tentunya ditujukan untuk bobotoh PERSIB.

”Robby : Bubarkan Klub Supporter”, begitulah kira-kira bunyi dari headline news surat kabar Bandung Ekspres pada hari selasa , 05 Mei 2009. koran tersebut mengutip pernyataan dari seorang sosok kawakan di tim kebanggaan kota kembang Robby Darwis

Pada paragraf ke 7, halaman 11 kolom ke 4 koran bandung ekspres , kang Robby darwis menyatakan bahwa lebih baik membubarkan saja klub-klub supporter karena tidak memberikan kontribusi apa-apa buat PERSIB. Bagi saya itu merupakan statement bodoh dan tidak mendasar, parahnya itu diucapkan oleh seorang yang menjadi idola bobotoh PERIB.

Pemberitaan itu tidak terlepas dari kejadian dimana sekelompok orang berlaku anarkis terhadap kendaraan yang dikendarai oleh wartawan bola pada hari sabtu 2 mei 2009. yang sayang nya kejadian tersebut perlu pembuktian lebih lanjut, kalau oknum bobotoh PERSIB yang melakukan nya.

Saya sedang tidak ingin berargumen lebih lanjut mengenai hal ini, mungkin akan muncul pada tulisan saya selanjutnya.

Mereka memiliki media untuk menyerang kita, tapi kita pun memiliki media untuk menghantam balik.

Kami besar karena cacian, pujian adalah racun



BACA JUGA ARTIKEL TENTANG VIKING:

Melihat rangkaian sejarah perjalanan Viking Persib Club

Skenario Perubahan Skuad Persib

Persib Raih Poin Berharga

Koran Bandung Ekspres Memusuhi bobotoh PERSIB

KLARIFIKASI VIKING JAKARTA

The jerk mania datang sembunyi2 pulang terbirit2

Permohonan Maaf Sang Manajer

Mengakali Kemungkinan Seret Dana Persib

VIKING SE-NUSANTARA PADATI JALAK HARUPAT

Dampak Stop APBD bagi Superliga Indonesia

KORBAN SUPPORTER ATAU SUPPORTER KORBAN?

mahiwal kabeh!!

Persib Raih Poin Berharga

Persib Bandung
Persib Bandung yang kita banggakan akhirnya meraih angka perdana pada saat melakoni partai tandang setelah bermain imbang 1-1 dengan tuan rumah Sriwijaya FC dalam sebuah pertarungan yang bisa dikatakan penuh dengan arti-arti sebuah perjuangan.

Jelang pertandingan, seluruh komponen Persib Bandung terlihat solid meski faktor kelelahan pemain sempat membuat coach Jaya Hartono pusing tujuh keliling dan menjadikan membuat isu rotasi menjadi isu yang paling hangat di tubuh Persib.

Beberapa teman di komunitas ini bahkan berdebat sengit mengenai bagaimana rotasi harus dilakukan. Apakah menurunkan starter seperti biasa untuk kemudian melakukan rotasi di tengah-tengah pertandingan atau sejak menit awal menurunkan pemain yang memang jarang mendapat kesempatan menjadi starter.

Jawaban yang dinanti pun terkuak saat melihat Aji Nurpijal dan Wildansyah diturunkan. Beraksinya dua pemain dengan karakter bertahan tersebut langsung menyiratkan jika arsitek Maung Bandung Jaya Hartono akan menerapkan strategi bertahan. Sempat muncul ketakutan, apakah lini bertahan Persib mampu menahan gempuran tim tuan rumah yang diperkuat oleh pemain-pemain dengan naluri menyerang baik.

Benar saja, babak pertama Sriwijaya FC langsung melakukan serbuah ke jantung pertahanan Persib. Serangan bergelombang dilakukan oleh anak-anak Laskar Wong Kito melalui kaki trio penyerang mereka, Obiora, Gumbs dan Rivai. Belum lagi aksi individu Zah Rahan yang kerap merepotkan.

Namun barisan pertahanan Persib yang dikomandoi oleh Maman tampil menawan, serangan Sriwijaya selalu mentah, sekalinya mereka mampu menciptakan peluang, kiper tangguh asal Thailand Shintawechai selalu memberikan garansi rasa aman dengan menjaga gawangnya dengan baik. Sebaliknya Persib mengalami kesulitan dalam melakukan serangan balik karena duo Gonzales dan Budi Sudarsono selalu dalam pengawalan ketat dan jarang mendapat suplai bola karena gelandang Maung Bandung lebih memilih berkonsentrasi dalam bertahan.

Paruh pertama berakhir. Strategi Jaya Hartono yang ingin membuat bomber Sriwijaya frustrasi sepertinya berhasil. Tugas berikut Jaya di babak kedua adalah menyusun strategi serangan balik yang mumpuni.

Awal babak kedua pertandingan berjalan seperti halnya babak pertama. Sriwijaya mengurung Persib, tetapi ada perbedaan yang sangat terlihat dimana Suchao dan Hariono mulai berani naik ke atas untuk membantu serangan. Belum lagi aksi-aksi fantastis dari sektor sayap kiri sering dilakukan oleh Atep.

Permainan kemudian berjalan lebih menarik, Persib mulai mengimbangi tuan rumah, serangan-serangan Persib terlihat semakin berbahaya, dan lini belakang Sriwijaya mulai terlihat goyah.

Akan tetapi dalam sebuah serangan, Obiora lepas dari pengawalan Aji Nurpijal dan mengirimkan sebuah umpan akurat yang mampu ditanduk dengan sempurna oleh Gumbs untuk menaklukkan Sinthawechai dan mengubah skor menjadi 1-0 untuk keunggulan tuan rumah.

Meski tertinggal, mental pemain Persib layak diacungi jempol karena mereka tidak terlihat gugup atau hilang semangat, sebaliknya mental sebuah tim papan atas tetap diperlihatkan mereka. Lini belakang tetap terlihat solid dan barisan penyerang semakin tajam.

Airlangga Sucipto yang diturunkan di babak kedua memperlihatkan kualitasnya. Pemain yang bergabung dari Deltras tersebut sering melakukan pergerakan berbahaya dan merepotkan bek lawan sekaligus membuka peluang demi terciptanya gol, tetapi hal yang sangat dinanti oleh bobotoh tidak kunjung datang, bola terlihat akrab dengan tangan Ferry Rotinsulu ataupun tiang gawang.

Jerih payah armada Maung Bandung akhirnya terbayar. Sebuah tendangan bebas yang dieksekusi oleh Atep di menit 90 mengenai kepala Rene Martinez hingga mengoyak jala Sriwijaya. Kedudukan pun berubah 1-1 hingga wasit meniupkan peluit akhir tanda pertandingan usai.

Persib akhirnya memecahkan telur untuk meraih poin tandang setelah sebelumnya mencatat serangkaian hasil mengecewakan saat bermain di luar Bandung.

Keberhasilan Persib mencuri poin di kandang tim sekuat Sriwijaya patut diacungi jempol terlebih jika melihat jalannya pertandingan, Persib sebenarnya memiliki peluang untuk meraih angka penuh. Rasa percaya diri dan semangat para pemain dipastikan meningkat dan hal tersebut sangat dibutuhkan untuk melakoni partai-partai Persib selanjutnya.

JAYALAH SELALU PERSIB BANDUNG YANG KAMI BANGGAKAN
GUNAWAN
UNTUK
PERSIB BANDUNG



BACA JUGA ARTIKEL TENTANG VIKING:


Melihat rangkaian sejarah perjalanan Viking Persib Club

Skenario Perubahan Skuad Persib

Persib Raih Poin Berharga

Koran Bandung Ekspres Memusuhi bobotoh PERSIB

KLARIFIKASI VIKING JAKARTA

The jerk mania datang sembunyi2 pulang terbirit2

Permohonan Maaf Sang Manajer

Mengakali Kemungkinan Seret Dana Persib

VIKING SE-NUSANTARA PADATI JALAK HARUPAT

Dampak Stop APBD bagi Superliga Indonesia

KORBAN SUPPORTER ATAU SUPPORTER KORBAN?

mahiwal kabeh!!

Skenario Perubahan Skuad Persib

Persib Bandung
Beragam catatan positif non teknis yang menyertai Persib di awal musim membuat segalanya terlihat lebih buruk. Bagaimana tidak, di saat klub lainnya bermasalah dengan kondisi keuangan, manajemen Persib justru mampu memperlihatkan kepiawaian dalam menggaet dana sponsor. Hal ini berbanding terbalik dengan tim Arema yang hingga akhir tahun mengalami kesulitan finansial, tetapi mampu memuncaki klasemen sementara.

Lalu apa yang salah di tubuh Persib? Dengan kemampuan terbatas, saya coba membedah satu per satu.

Skuad Persib dinilai tidak seperkasa musim lalu.
Kehilangan seorang gelandang pembagi bola sekaliber Lorenzo Cabanas adalah kehilangan terbesar Maung Bandung. Tanpa Cabanas, Persib seperti kehilangan separuh kekuatannya musim ini. Eka Ramdani yang diharapkan mampu menggantikan peran Cabanas, ternyata tampil di bawah form dan semakin terlihat jika Eka bukanlah seorang pemain yang piawai mengatur aliran Bola. Kedatangan Suchao Nutnum pun tidak terlalu berdampak dramatis, meski terlihat jelas adanya suntikan tenaga tambahan. Hal ini dikarenakan pemain asal Thailand itu sejatinya bukan seorang playmaker.

Lini depan tumpul
Musim lalu Gonzales menyumbang 14 gol bagi Persib. Lalu bagaimana dengan musim ini? Hingga tahun 2009 berakhir, penyerang asal Uruguay itu hanya mampu mengoleksi satu gol. Kedatangan Budi Sudarsono yang musim lalu bermain bagi Sriwijaya pun belum terlihat ada dampak yang berarti. Proses adaptasi mungkin menjadi kendala baginya. Sedangkan striker muda Airlangga, jarang diturunkan oleh pelatih.

Strategi pelatih monoton
Pelatih Jaya Hartono dikenal sebagai seorang pelatih slow starter, mengawali musim kurang baik, tetapi sering mengakhirinya dengan gemilang. Tetapi hingga jelang pertengahan musim, polesan Jaya Hartono terhadap Persib seperti jalan di tempat dan mudah terbaca lawan. Jaya Hartono pun terbukti tidak mampu meredam emosi meledak-ledak Hilton Moreira dan Hariono. Kedua pemain kunci Persib itu sering mendapat kartu kuning yang tidak perlu hingga dipaksa absen pada pertandingan penting.

Tiga hal di atas adalah pokok utama PR Persib, masih ada PR lainnya, seperti sektor belakang, tetapi Jaya memiliki opsi berlimpah di lini belakang.

Lalu bagamana skenario skuad Persib ke depan? Saya coba utak-atik sedikit.

Pergantian posisi pelatih
Posisi Jaya Hartono sebenarnya tidak terlalu populer di mata bobotoh, namun entah kenapa manajemen masih memperlihatkan kepercayaan diri pada pelatih yang namanya melejit bersama Deltras Sidoarjo tersebut. Keterbatasan sosok pelatih yang akan menjadi pengganti Djaya mungkin menjadi penghalang terbesar. Keputusan PSSI yang mengharuskan pelatih memiliki lisensi A membuat stok pelatih mengerucut. Pelatih legendaris Persib seperti Indra Tohir pun tidak memiliki lisensi tersebut.
Skenario:
Jika Jaya mampu membawa Persib membungkan Persija dan meraih beberapa kemenangan atau bahkan membawa Persib berprestasi di Coppa Indonesia, kemungkinan besar dia akan bertahan setidaknya hingga akhir musim. Saya sendiri tidak melihat Jaya akan menukangi Persib musim depan, kecuali memiliki program berkesinambungan yang jelas.

Rene Out...!!!

Sejak kedatangannya di Bandung, Rene memang kurang mendapat sambutan hangat dari bobotoh, beberapa kesalahan fatal dilakukannya musim ini semakin membuatnya terpojok. Nama Martinez sempat menjadi buah bibir saat mencetak satu gol ke gawang Sriwijaya yang menghindarkan Persib dari kekalahan.

Persib memiliki banyak pilihan di lini belakang, setidaknya Persib memiliki dua nama yang sebenarnya jika diberi kesempatan memiliki kualitas yang cukup memadai untuk menghuni satu tempat di lini belakang Persib. Kedua pemain itu adalah Wildansyah dan Edi Hafid Murtado. Wildansyah sempat diturunkan oleh Jaya dan tampil cukup mengesankan.
Skenario:
Rene ditendang keluar dengan harapan Persib memiliki satu jatah untuk mendatangkan pemain asing baru yang memiliki kemampuan mengatur serangan dengan baik, syukur-syukur lebih dahsyat ketimbang Cabanas yang dinilai kurang stylish.

Masalah lini belakang yang ditinggalkan oleh Rene dapat dilimpahkan pada salah satu trio Wildansyah, Aji Nurpijal dan Edi Hafid.

Sebetulnya masih ada skenario ketiga yaitu Cristian Gonzales out dengan harapan seperti di skenario kedua. Hanya saja Persib nantinya hanya memiliki tiga striker dan ini sangat rawan.

Sepertinya dua skenario di atas cukup bisa dijadikan kenyataan, atau mungkin manajemen Persib memiliki opsi lain, atau mungkin teman-teman memiliki pemikiran lain? Silakan di sampaikan.

Salam ;)



BACA JUGA ARTIKEL TENTANG VIKING:


Melihat rangkaian sejarah perjalanan Viking Persib Club

Skenario Perubahan Skuad Persib

Persib Raih Poin Berharga

Koran Bandung Ekspres Memusuhi bobotoh PERSIB

KLARIFIKASI VIKING JAKARTA

The jerk mania datang sembunyi2 pulang terbirit2

Permohonan Maaf Sang Manajer

Mengakali Kemungkinan Seret Dana Persib

VIKING SE-NUSANTARA PADATI JALAK HARUPAT

Dampak Stop APBD bagi Superliga Indonesia

KORBAN SUPPORTER ATAU SUPPORTER KORBAN?

mahiwal kabeh!!

Melihat rangkaian sejarah perjalanan Viking Persib Club,

maka para Vikers (anggotanya) akan selalu bercermin pada perjalanan Persib Bandung dalam mengarungi Samudra kompetisi sepakbola Indonesia, baik pada saat Kompetisi Perserikatan maupun pada saat Liga Indonesia. Berawal dari perjalanan prestasi “Sang Maung Bandung” yang begitu membanggakan dan menggetarkan dunia persepakbolaan Indonesia, khususnya pada dekade 1985 hingga dekade 1995, dimana Persib mampu memberikan suatu kebanggaan kepada para pencintanya, dengan tampil lima kali berturut-turut pada partai final Piala Presiden (Perserikatan kala itu), dan tiga kali diantaranya Persib berhasil tampil sebagai “Kampioen”, yang kemudian berlanjut dengan merebut gelar “Juara” untuk pertama kalinya pada kompetisi format baru, yaitu Liga Indonesia. “Totalitas” yang telah diberikan oleh Persib kepada para pencintanya, kemudian dijawab kembali dengan “Totalitas” oleh sekelompok Pendukung Fanatik Persib yang kala itu sering menempati Tribun Selatan Stadion Siliwangi. Tercetuslah ide untuk membentuk sebuah kelompok Bobotoh demi melestarikan dan menjaga kebesaran nama Persib, disamping untuk menyatukan aspirasi serta kesamaan rasa cinta kepada “Sang Idola” Persib Bandung.

Melalui beberapa kali pertemuan yang cukup alot dan memakan waktu, akhirnya terbentuklah sebuah kesepakatan bersama. Tepatnya pada Tanggal 17 Juli 1993, disebuah rumah dibahu jalan Kancra no. 34, diikrarkanlah sebuah kelompok Bobotoh dengan nama ….. VIKING PERSIB CLUB. Adapun pelopor dari pendiriannya antara lain ; Ayi Beutik, Heru Joko, Dodi “Pesa” Rokhdian, Hendra Bule, dan Aris Primat dengan dihadiri oleh beberapa Pioner Viking Persib Club lainnya, yang hingga kini masih tetap aktif dalam kepengurusan Viking Persib Club.

Nama VIKING diambil dari nama sebuah suku bangsa yang mendiami kawasan skandinavia di Eropa Utara. Suku bangsa tersebut dikenal dengan sifat yang keras, berani, gigih, solid, patriotis, berjiwa penakluk, pantang menyerah, serta senang menjelajah. Karakter dan semangat itulah yang mendasari “Pengadopsian” nama VIKING kedalam nama kelompok yang telah dibentuk.

Secara demonstratif, Viking Persib Club pertama kali mulai menunjukan eksistensinya pada Liga Indonesia I -- tahun 1993, yang digemborkan sebagai kompetisi semi professional pertama di Tanah Air kita. Slogan “PERSIB SANG PENAKLUK” begitu dominan terlihat pada salah satu atribut yang dipakai anggotanya.

Perjalanan waktu, kebersamaan, hubungan pertemanan, serta kesamaan rasa cinta yang telah terbina, pada akhirnya telah menjadikan Viking Persib Club sanggup bertahan hingga saat ini, bahkan semakin berkembang dan menyebar ke berbagai wilayah nusantara.

Idealisme Viking Persib Club

Viking Persib Club adalah sebuah kelompok bukanlah organisasi atau fans club dengan segala aturan-aturan formal yang mengikatnya. Setiap anggota atau Vikers adalah bagian dari sebuah “Keluarga”, …. Dan layaknya sebuah Keluarga, keberagaman sifat dan tingkah laku yang berada didalamnya adalah merupakan sesuatu hal yang lumrah, dan Viking akan selalu berusaha untuk mengakomodir keberagaman tersebut.

Kelompok Suporter dapat dikatakan sebagai kelompok sosial, karena didalamnya terdapat sekumpulan individu yang berinteraksi secara bersama-sama serta memiliki kesadaran keanggotaan yang didasarkan oleh kehendak dan prilaku yang disepakati. Seperti kebanyakan kelompok-kelompok Bobotoh lainnya yang turut terlahir sama seperti halnya Viking Persib Club, yaitu secara Grass Root (dari arus bawah), maka Viking Persib Club memiliki cara atau cirri khas dalam menyikapi setiap permasalahan anggotanya. Hubungan pertemanan dan kekeluargaan yang tulus, erat tanpa pamrih serta rasa persaudaraan yang tinggi menjadi modal yang kuat bagi VIKING untuk terus eksis selama beberapa dekade.

Keanggotaan Viking Persib Club yang semakin besar, jelas menuntut sebuah tanggung jawab serta pengaturan yang sedemikian rupa secara professional, agar dapat lebih terukur dari segi pendataan, keuangan, rutinitas maupun manajerial, yang tentu saja membawa dampak tanggung jawab yang sangat besar bagi kepengurusan Viking Persib Club. Namun tentu saja semua formalitas tersebut tidak akan menghilangkan warna, ciri khas serta karakter Viking Persib Club. “Viking tetaplah Viking! Dia harus bercirikan kedekatan yang tulus antar anggotanya dan berkarakter sebagai sebuah keluarga ataupun geng”

Viking Persib Club murni lahir secara independen berdasarkan inisiatif dari para Bobotoh dari golongan grass root. Dalam pandangan Viking, supporter tidak hanya berperan sebagai “tukang sorak” saat menyaksikan dan mendukung kesebelasan kesayangannya, tetapi peran supporter harus lebih dari itu! Dia harus menjadi pembangkit semangat saat tim kesayangannya jatuh bangun menunaikan tugasnya dilapangan. Supporter juga harus menjadi kekuatan tambahan bagi para pemain dilapangan, …… intinya, supporter harus menjadi pemain ke-12! Dan VIKING ingin menjadi pemain ke-12 bagi PERSIB.

Pada saat ini, …… ketika sepakbola sudah menjadi industri, Peranan Bobotoh buat PERSIB pun menjadi berkembang tidak hanya sebagai objek pelengkap saja. Bobotoh seharusnya menjadi bagian dari prestasi dan keberhasilan yang dicapai oleh PERSIB. Berangkat dari sana, ….. Viking Persib Club pun mulai mengembangkan sayapnya dalam berbagai bentuk aktualisasi diri, mulai dari peningkatan pengkoordiniran massa dengan dibentuknya “distrik” di berbagai wilayah pada kantung-kantung Bobotoh, Penjualan Merchandise, pembuatan album kompilasi Persib, hingga tour organizer yang menyelenggarakan pemberangkatan rombongan Bobotoh ketika mendukung PERSIB apabila bermain tandang.

Kepemimpinan & Kepengurusan Viking Persib Club

Sejak awal berdirinya hingga saat ini, ….. Viking Persib Club diketuai oleh Heru Joko, dengan Panglima --- Ayi Beutik. Pertanyaan yang muncul, ……. Mengapa harus ada figur panglima? Jawabannya singkat saja, karena Bobotoh terikat secara emosional, dan mereka mengikatkan diri kepada PERSIB dan juga kepada sesama pendukung Persib. Kata Panglima disini adalah sosok “Ibu” dalam keluarga, pengasuh bagi anak-anaknya, sosok yang memimpin serta melindungi para anggota apabila terjadi sesuatu dilapangan. Sedangkan jabatan Ketua Umum yang disandang Heru Joko, adalah sebagai figure kharismatik yang memiliki fungsi politis keluar organisasi atau kelompok lain. Lain halnya dengan Yoedi Baduy yang menjabat sebagai Sekretaris Umum, ia mengelola dan mengkoordinir segala bentuk kegiatan secara administratif. Bisa dikatakan ketiganya adalah pemimpin atau leader Viking Persib Club, yang tentu saja ditopang oleh pentolan-pentolan Viking Persib Club yang lainnya, seperti ; Yana Ewok, Asep “Ucok”, Yana Bool (Mr. Y), Dadan Gareng, Boseng, Odoy, Pesa dan Hendra Bule.

Dan yang tak kalah pentingnya lagi, …… kontribusi Distrik-distrik Viking Persib Club yang saat ini sudah tersebar diberbagai wilayah , seolah menjadi elemen penting lainnya bagi pendobrak berkembangnya Viking Persib Club dewasa ini. ***



BACA JUGA ARTIKEL TENTANG VIKING:

Melihat rangkaian sejarah perjalanan Viking Persib Club

Skenario Perubahan Skuad Persib

Persib Raih Poin Berharga

Koran Bandung Ekspres Memusuhi bobotoh PERSIB

KLARIFIKASI VIKING JAKARTA

The jerk mania datang sembunyi2 pulang terbirit2

Permohonan Maaf Sang Manajer

Mengakali Kemungkinan Seret Dana Persib

VIKING SE-NUSANTARA PADATI JALAK HARUPAT

Dampak Stop APBD bagi Superliga Indonesia

KORBAN SUPPORTER ATAU SUPPORTER KORBAN?

mahiwal kabeh!!

Copyright © viking blog